Refly Nilai Jokowi Tak Bisa Diam soal Moeldoko dan Demokrat

Author : riska
Publish Date : 2021-03-11 12:41:19


Refly Nilai Jokowi Tak Bisa Diam soal Moeldoko dan Demokrat

Menurut Refly, Jokowi harus memberi ultimatum ke Moeldoko ingin tetap menjadi pembantu presiden atau melanjutkan usaha merebut kursi Ketua Umum Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

https://jambret.mopiex.com/en/movie/527774/raya-and-the-last-dragon

Ketegasan Jokowi, kata Refly, diperlukan sebab Moeldoko saat ini memegang posisi strategis sebagai pejabat publik dan juga representasi istana yang tidak bisa dipisahkan dengan status pribadinya.

"Saya mengatakan caranya Pak Jokowi harus memberikan pilihan, utimatum kepada Pak Moeldoko," katanya pada webinar, Kamis (11/3).

Lihat juga: Jhoni Klaim 200 Ketua DPC Dipecat, Kubu AHY Sebut Hanya 30-an
Jika Jokowi ingin memberikan sinyal bahwa istana tidak terlibat mengenai konflik Demokrat, ia membuat Moeldoko memilih antara kedua jabatan tersebut. Menurut Refly, langkah tersebut perlu dilakukan Jokowi karena sebagai Kepala Negara Jokowi harus meyakinkan publik bahwa ia tidak diam.

https://jambret.mopiex.com/en/movie/484718/coming-2-america
 

Menurut Refly dengan diamnya Jokowi sejak isu kudeta itu diungkap AHY pada awal Februari lalu bisa menimbulkan interpretasi bahwa memang bisa mereguk keuntungan bila Demokrat jadi dikuasai Moeldoko.

"Saya bahkan berspekulasi bahwa bisa jadi Demokrat ini tidak hanya untuk Pak Moeldoko untuk bargaining power dia di 2024, dan hari ini tapi bisa juga untuk kepentingan Presiden Jokowi sendiri," kata Refly yang juga pernah menjadi Ketua Tim Antimafia Mahkamah Konstitusi tersebut.

Meski Jokowi sendiri belum angkat bicara dan Juru Bicara Istana menyatakan Presiden tidak tahu-menahu soal keterlibatan Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa (KLB), Refly meragukan itu.

Dia menyebut tidak mungkin Moeldoko tidak 'minta izin' kepada Jokowi.

https://jambret.mopiex.com/en/movie/587807/tom-jerry

"Seharusnya kulo nuwun (permisi) ke Jokowi," kata dia yang juga pernah bekerja di istana sebagai staf khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Lihat juga: Emil Dardak Pimpin Demokrat Jatim Teken Akta Setia ke AHY
Sejak Kongres Luar Biasa (KLB) yang memilih Moeldoko jadi Ketua Umum Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3), CNNIndonesia.com sudah mencoba menghubungi pihak istana terkait posisi KSP tersebut. Mereka yang dihubungi adalah Moeldoko sendiri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman. Namun, hingga saat ini belum ada yang merespons.

https://jambret.mopiex.com/en/movie/464052/wonder-woman-1984


Di satu sisi, dari pihak istana yang sejauh ini menjawab pertanyaan media terkait posisi Moeldoko adalah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Ngabalin yang notabene bawahan Moeldoko di KSP itu menyatakan Jokowi tak tahu menahu soal manuver atasannya tersebut.

Ngabalin mengaku hampir setiap hari bertemu dengan Moeldoko di Istana, dan ia menegaskan mantan Panglima TNI itu tidak pernah bicara soal manuver politik di lingkungan kerja.

"Jangankan saya, istrinya, sama Pak Presiden saja tidak tahu,'" kata Ngabalin dalam program d'Rooftalk: Perebutan Kekuasaan di Partai Demokrat yang disiarkan detikcom, Rabu (10/3).

https://www.guest-articles.com/anime/solusi-konflik-demokrat-pemerintah-berpatokan-ad-art-2020-11-03-2021

Ia mengklaim Moeldoko fokus mengerjakan tugas sebagai KSP saat di Istana. Menurutnya, tidak ada waktu sedikit pun Moeldoko bicara soal rencana politiknya.

"Menurut saya, banyak agenda negara yang sungguh-sungguh kami harus bicarakan," ujarnya. "Tidak ada sama sekali kesempatan dan peluang membahas materi lain," imbuh Ngabalin.

Lihat juga: Jhoni Allen Akui Demokrat KLB Belum Lapor ke Kemenkumham

Menurut Refly, Jokowi harus memberi ultimatum ke Moeldoko ingin tetap menjadi pembantu presiden atau melanjutkan usaha merebut kursi Ketua Umum Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketegasan Jokowi, kata Refly, diperlukan sebab Moeldoko saat ini memegang posisi strategis sebagai pejabat publik dan juga representasi istana yang tidak bisa dipisahkan dengan status pribadinya.

"Saya mengatakan caranya Pak Jokowi harus memberikan pilihan, utimatum kepada Pak Moeldoko," katanya pada webinar, Kamis (11/3).

Lihat juga: Jhoni Klaim 200 Ketua DPC Dipecat, Kubu AHY Sebut Hanya 30-an
Jika Jokowi ingin memberikan sinyal bahwa istana tidak terlibat mengenai konflik Demokrat, ia membuat Moeldoko memilih antara kedua jabatan tersebut. Menurut Refly, langkah tersebut perlu dilakukan Jokowi karena sebagai Kepala Negara Jokowi harus meyakinkan publik bahwa ia tidak diam.

Menurut Refly dengan diamnya Jokowi sejak isu kudeta itu diungkap AHY pada awal Februari lalu bisa menimbulkan interpretasi bahwa memang bisa mereguk keuntungan bila Demokrat jadi dikuasai Moeldoko.

"Saya bahkan berspekulasi bahwa bisa jadi Demokrat ini tidak hanya untuk Pak Moeldoko untuk bargaining power dia di 2024, dan hari ini tapi bisa juga untuk kepentingan Presiden Jokowi sendiri," kata Refly yang juga pernah menjadi Ketua Tim Antimafia Mahkamah Konstitusi tersebut.

Meski Jokowi sendiri belum angkat bicara dan Juru Bicara Istana menyatakan Presiden tidak tahu-menahu soal keterlibatan Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa (KLB), Refly meragukan itu.

Dia menyebut tidak mungkin Moeldoko tidak 'minta izin' kepada Jokowi.

"Seharusnya kulo nuwun (permisi) ke Jokowi," kata dia yang juga pernah bekerja di istana sebagai staf khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Lihat juga: Emil Dardak Pimpin Demokrat Jatim Teken Akta Setia ke AHY
Sejak Kongres Luar Biasa (KLB) yang memilih Moeldoko jadi Ketua Umum Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3), CNNIndonesia.com sudah mencoba menghubungi pihak istana terkait posisi KSP tersebut. Mereka yang dihubungi adalah Moeldoko sendiri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman. Namun, hingga saat ini belum ada yang merespons.

Di satu sisi, dari pihak istana yang sejauh ini menjawab pertanyaan media terkait posisi Moeldoko adalah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Ngabalin yang notabene bawahan Moeldoko di KSP itu menyatakan Jokowi tak tahu menahu soal manuver atasannya tersebut.

Ngabalin mengaku hampir setiap hari bertemu dengan Moeldoko di Istana, dan ia menegaskan mantan Panglima TNI itu tidak pernah bicara soal manuver politik di lingkungan kerja.

"Jangankan saya, istrinya, sama Pak Presiden saja tidak tahu,'" kata Ngabalin dalam program d'Rooftalk: Perebutan Kekuasaan di Partai Demokrat yang disiarkan detikcom, Rabu (10/3).

Ia mengklaim Moeldoko fokus mengerjakan tugas sebagai KSP saat di Istana. Menurutnya, tidak ada waktu sedikit pun Moeldoko bicara soal rencana politiknya.

"Menurut saya, banyak agenda negara yang sungguh-sungguh kami harus bicarakan," ujarnya. "Tidak ada sama sekali kesempatan dan peluang membahas materi lain," imbuh Ngabalin.

Lihat juga: Jhoni Allen Akui Demokrat KLB Belum Lapor ke Kemenkumham



Category : general

Get Why Do Candidates Fail In The Salesforce CRT-251 Certification Exam?

Get Why Do Candidates Fail In The Salesforce CRT-251 Certification Exam?

- Math within by itself generally is usually a challenge, however it wont have to be. Persons who choose to homeschool their children


Newest UiPath-ARDv1 Dumps PDF [2022

Newest UiPath-ARDv1 Dumps PDF [2022

- Real exam questions in PDF and Practice test format. Download dumps file instantly.


The Secrets to Pass Oracle 1Z0-082 Certification Exams With Ease

The Secrets to Pass Oracle 1Z0-082 Certification Exams With Ease

- When discovering out American background, you will find no option to continue to be absent through the material of slavery.


Key Benefits of The Microsoft 98-364 Certification

Key Benefits of The Microsoft 98-364 Certification

- Officers in command of instructional facilities in Denver are now being questioned whether wellness clinics operating educational