Kudeta Myanmar: 'Kami tak mau kembali ke masa gelap di bawah diktator,' kata anak-anak muda di jantung aksi protes
6 Maret 2021
protes di Myanmar.SUMBER GAMBAR,EPA
Keterangan gambar,
Anak-anak muda di Yangon tetap melanjutkan protes menentang kudeta militer dua hari setelah apa yang disebut PBB hari paling berdarah Rabu (03/02) dengan korban 38 orang meninggal.
Anak-anak muda di Myanmar mengatakan mereka "tak mau kembali ke masa gelap di bawah diktator", dalam aksi protes menentang kudeta militer yang disebut pengamat bisa lebih parah dari kerusuhan Indonesia pada Mei 1998.
Semangat menentang kudeta militer mereka tunjukkan dengan tetap turun ke jalanan pada Jumat (05/03), dua hari setelah Myanmar menyaksikan hari paling berdarah, dengan 38 orang meninggal terkena peluru tajam aparat.
Sejak korban jiwa mulai berjatuhan pada Minggu (28/02), jumlah total korban meninggal sudah lebih dari 50 orang.
Gelombang protes besar-besaran mulai muncul beberapa hari setelah militer melancarkan kudeta dan menahan Aung San Suu Kyi serta pemimpin sipil lain pada 1 Februari.
Pemakaman remaja usia 19 tahun, Angel yang meninggal pada Rabu (03/02).
SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES
Keterangan gambar,
Pemakaman remaja usia 19 tahun, Angel yang meninggal pada Rabu (03/02).
Anak-anak muda ini menyuarakan pesan yang sama, mereka akan berjuang agar bisa hidup di alam demokrasi.
Ma Thandar termasuk di antara ribuan anak muda di Yangon yang turun ke jalan. Nama-nama dalam laporan ini bukan nama sebenarnya untuk menjaga keamanan.
https://peatix.com/event/1846862
https://peatix.com/event/1846864
https://peatix.com/event/1846865
https://peatix.com/event/1846874
"Alasan saya bergabung adalah karena saya termasuk orang yang menderita di bawah diktator sejak saya lahir. Kami telah memiliki demokrasi dan saya tidak bisa membayangkan sejarah berulang. Saya tak bisa membayangkan kembali ke masa gelap. Saya tak mau generasi berikutnya hidup seperti kami," kata Ma Thandar kepada BBC News Indonesia.
Pemerintahan sipil di Myanmar baru dimulai pada 2011, mengakhiri hampir 50 tahun pemerintahan militer.
'Everything will be OK' - Duka untuk Kyal Sin, remaja perempuan yang ditembak aparat Myanmar
Membandingkan taktik pembangkangan sipil ala Myanmar dengan demo 1998 di Indonesia
Tragedi Mei 1998 : Kenangan dua ibu yang kehilangan anaknya
Dalam pemilu pertama Myanmar pada 2015, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai pimpinan Aung San Suu Kyi, menang besar dan demikian pula halnya pada November 2020 lalu, kemenangan yang tak diterima oleh kubu militer.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Junta militer Myanmar tidak mengindahkan seruan Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri setelah Yangon, menyaksikan demonstrasi ini setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
"Saya berkomunikasi dengan teman-teman saya yang warga Myanmar dan ikut berdemonstrasi, semuanya memberi jawaban yang hampir sama,
"Saya tidak terkejut dengan perkembangan bahwa banyak anak muda yang terlibat dalam gerakan pembangkangan sipil di Myanmar. Sebenarnya protes mahasiswa pernah berkali-kali muncul sebagai bentuk kekecewaan mereka karena negara yang totaliter tetapi ekonominya buruk, pekerjaan tidak tersedia, lulusan sulit mendapatkan
- The Trumpian governing class is a fundamentally unserious political entity. But po
- Some of the most important truths in life don’t make sense on the surface, but once you get beneath it.
- i-have-also-seen-some-newcomers-also-some-old-users-dont-use-any-of-the-way-to-put-location-for-their-images-and-this-prevent-them-from-receiving-higher-rewards
- The Anti Acne Cosmetics Market research report compiled by expert analysts studies the current and the future market trends. Market share, regional study and detailed market dynamics makes it a very c